Saturday, March 7, 2009

Religi ala Blackberry


Selamat berakhir pekan yg panjang saudara saudari... Mau pake bs Inggris agak susah mikirnya.. wekekeke...

Semenjak tahun kemarin sptnya, ada satu demam yg melanda Indonesia khususnya di kota2 besar. Demam ini sangat menular, bisa bikin ngiler orang lain, bisa bikin marah juga, bisa bikin ketawa baik ngakak maupun sinis. Demam itu adalah Demam Blackberry (BB).

Dulu sebelum saya tahu apa itu Blackberry, sering saya membayangkan segelas jus blackberry yg merupakan saudara sepupu dari blueberry dan strawberry. Hihihi. Untunglah ke-ndesoan dan ketidaktahuan itu segera sirna dimakan buku dan majalah serta surat kabar yang banyak mengulas Telepon Selular bertombol banyak seperti keyboard mini dan berorientasi email ini.

Makin hari, makin banyak kita temui orang yang menunduk sambil memegang sebuah handset dengan "silicon case" warna warni dengan dua tangannya. Kadang sambil mikir, senyum sendiri dan membaca mantra yg tidak jelas maksudnya. Mau duduk, berdiri, jongkok dan tidur mungkin, handset itu selalu dipegang. Weleh Blackberry....

Kepopulerannya semakin bersinar tatkala Mr. Obama menjadi presiden Amerika. Wajar, beliau ini BB user malah mungkin BB addict. Beliau pun ngotot untuk tetap memakai BB nya dengan segala risiko.

Terus ketika Facebook menggantikan Friendster... waduh makin ciamik nih rupanya si BB. Dia sudah mengintegrasikan Buku Wajah di dalamnya. Makin edun lah...

Bangun tidur sampai tidur lagi, BB ini sudah menjadi pasangan hidup kedua bagi pemakainya yg sudah dalam taraf addicted. Bandung tidur yg dicari BB, liat email, YM or BM (YM itu Yahoo Messenger, BM itu Blackberry Messenger) atau sekadar baca berita di RSS Feed nya. Malah ada email yg beredar, kalo penyandu BB ini koran langganannya gak pernah disentuh. Mandi kalo bisa bawa BB, (entar pasti ada BB tahan direndam di air, hihih), kalo sekedar - sorry - nongkrong di toilet, mungkin dibawa juga ya... Pergi kemanapun kata email yg sama, lebih suka disupirin, ngantri panjang makin seneng, makin panjang makin baik. Lebih penurut ama istri (buat suami2), karena diajak shopping sampe midnight sale juga gak protes. Malah lebih senang katanya. Sampai mau berangkat tidur juga demikian halnya. Di ranjang mungkin curi2 kesempatan pegang BB karena takut dimarahin pasangannya. Kecuali ya.. yg dua2nya pakai BB tuh. Pasti saling memahami.

Nah sudah agak jelas kan bagaimana BB itu? Walaupun cuma sekilas info, tapi kita dapat menarik kesimpulan kalau BB tidak bisa dipisahkan dari pemakai yg level pecandu ini.

Bagaimana dengan kehidupan rohani kita? Apakah kesadaran dan perhatian kita pada Tuhan dikalahkan dengan hal seperti BB ini? Kali ini saya mau mengajak kita untuk mencoba menerapkan BB Addict ini dalam kehidupan rohani kita masing2. Alangkah indahnya kalau pikiran dan hati kita selalu tertuju pada Tuhan yang Maha Mengasihi itu di setiap detik kehidupan kita? Setiap ayat dalam Kitab Suci yang kita baca selalu melekat dalam diri kita, menunggu untuk diterapkan pada sesama kita. Melakukan Firman Tuhan di setiap langkah kita. Membuat kita menjadi pelaku Firman yg lebih dari BB Addict tadi. Dari sejak bangun tidur, kita mengucap syukur pada Tuhan, mengawali aktivitas dengan doa, beraktivitas dengan menerapkan Kasih Tuhan pada sesama kita, mengampuni orang yang menyakiti kita, berdoa buat mereka, mengirim kata2 yang membangun dalam percakapan kita, mengecek selalu Instant Messenger dari Tuhan yang kita dapat dari ayat2 Kitab Suci dan memberikannya pada yg membutuhkan. Menguatkan sesama yang sedang dalam kelemahan, membantu yang kekurangan, dan mengingatkan yang tersesat.

Alangkah berbahagianya Tuhan sebagai pencipta kita kalau kadar keimanan kita melebihi kadar kecanduan kita kepada sebuah alat buatan manusia yang mudah rusak.

Malam menjelang pagi ini, saya mau mengawali hari yang di depan dengan ucapan syukur dan hal-hal baik lainnya sesuai perintah Tuhan. Seperti yang sudah saya tulis ini. Saya mulai dari diri saya sendiri. Bagaimana dengan anda?

Amin.
Depan Monitor, tengah malam 7 Maret 2009.
Yongky

No comments: