Tuesday, November 25, 2008

Kontroversi(2) di Tengah Krisis





Merdeka saudara sebangsa dan setanah air....

Saat ini kita sedang berada di lautan krisis keuangan global. Dimulai dari Amerika sang adidaya, dengan Subprime Mortage -nya, kemudian berlanjut di benua lainnya. Dan ujung2nya keimbas juga di negeri tercinta yang sangat indah dan kaya ini. Nilai rupiah semakin turun terhadap dolar amerika dan mata uang asing lainnya. Harga barang kebutuhan pokok yang tidak ada komponen dolar juga melonjak. Aneh bin ajaib tapi sangat nyata yak?

Di tengah krisis ini, pelaku pengeboman di Bali yaitu Amrozi cs didor mati. Tapi krisis terus berlanjut.

Beberapa hari yang lalu teknologi menampakkan lagi sisi negatifnya. Seorang staff di perusahaan yang berhubungan dengan saham dan efek diciduk polisi karena meneruskan email tentang likuiditas beberapa bank di tanah air, kepada beberapa kliennya. Sampai2 gubernur BI membatalkan rencana ke luar negerinya gara2 isu ini. Tetapi isukah yang membuat salah satu bank yang digosipkan itu menjadi benar2 masuk ke Lembaga Penjamin Simpanan ato apalah itu. Haduhhhhhhh....negeriku....

Trus ada yang memancing di air keruh. Sebuah blog di wordpress memuat kartun nabi besar dari agama terbesar di negeri ini. Visualisasi nya saja dilarang, apalagi sampai sedemikian vulgarnya gambar dan kisah yang dibeberkan. Adohhhhhhhhhhhhhhhh siapa sih yang tega2nya. Ingat kita ini bersaudara dalam koridor satu negara, satu bangsa dan satu bahasa. Salut buat saudara2 kita yang tidak terpancing emosinya, tetapi menyerahkan hal ini kepada pihak yang berwajib dan berwenang. Oknum pembuat blog itu akan menerima hukumannya pasti. Setidaknya sekarang dia ngumpet kan? Pasti gak enak makan dan minum juga tidur. Apalagi nge-blog kaya gue sekarang. Mudah2an polisi cepat menangkap pelakunya. Stabilitas negeri ini harus terjaga baik sekalipun krisis melanda.

Nah ini yang paling angetttttt...Wapres ke-3 kita, yang terhormat alm. Bp. Adam Malik Batubara, dituduh menjadi agen CIA dalam buku Legacy of Ashes: The History of CIA karya Tim Weiner. Piuhhhhhhhhh ada apa lagi sih ini....???? Perdebatan berlangsung terus sampai detik ini. Televisi dan media online yang gue liat barusan penuh dengan berita ini. Lah masa iya, Pak Adam Malik yang sosialis pendiri Partai Murba itu konco-nya CIA yang berseberangan dalam pandangan politiknya?
Kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang besar itu adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan2nya. Pendapat gue sih ya...pemerintah harus mengusut tuntas masalah ini. Kalau perlu ambil tindakan hukum untuk membersihkan nama Bp. Adam Malik dan keluarganya. Integritas kita sebagai bangsa dan negara yang berdaulat sedang diuji. Orang amerika ini emang pinter memelintir fakta. Hoekkkkkkkk....

Ayo Indonesia....Bisaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.................

Saturday, November 15, 2008

Web of Friend-something



Dear all...

Hari genee...belum punya "account" di Friendster???? Hahahaha kuno lo.. Itu mungkin jadi obrolan yang kita dengar atau malah menimpa diri kita sendiri. Trus berlanjut dengan Facebook dan yang lainnya.

Jujur...Friendster dan Facebook juga yang lainnya bisa menolong kita bernostalgia, bertemu secara maya dengan teman2 lama kita. (bertemu Maya yg lain juga gak dilarang, apalagi Luna Maya...hehehehe)...Pengalaman gue pribadi, banyak teman2 jaman SMP dan SMA juga kuliah yang entah di mana rimbanya (ya iya mereka gak di rimba, cuma keluar kota ato keluar negeri, tapi ada juga yang di rimba ding...kalo kerjanya di pertambangan gitu lho..) bisa kembali kontak setelah mencari nama mereka di Friendster gue (www.friendster.com/bambangyongq). Ada yang sudah punya anak 2 orang, ada yang ternyata merit ama pacar semasa sekolah ato kuliah dulu, dan ada juga yang masih sendiri....

Gue baru punya akun di Friendster. Itu pun di daftar teman baru ada seratus enam puluh enam. Banyak temen yang nyaranin buka ato join di Facebook juga. Mentang2 sekarang lagi deman Barack Obama, yang menurut berita yang gue klik di internet ini bisa menang karena ada faktor IT nya, yaitu punya akun di Facebook. Gue rasa sih OK OK aja kalo gue ikutan Facebook. Tapi ntar kalo isinya temen2 gue yg di Friendster juga, buat apa coba?

Selain buat cari teman lama, ada satu lagi modus operandi gue. Kalo misalnya tukeran kartu nama ama seseorang, dan ada email pribadi yang tercantum di situ, gue langsung cari di Friendster. Dan sim salabim, kebanyakan gue bisa tahu sedikit lebih banyak tentang mereka pada akun Friendsternya. Hehehe... Walaupun itu harus menunggu sampe di rumah dulu. Kenapa? karena di kantor, Friendster ini gak bisa dibuka. Adminnya nutup aksesnya. (jujur aja, bung admin gue masih bisa buka kok, tapi demi kedamaian hati hal itu gak gue lakuin).

Kembali ke Obama lagi. Sejak dikabarkan dan dibuktikan punya akun di Facebook, politisi atau calon politisi di negara anggota G20 yaitu Indonesia ini pasti ikutan kalo gak boleh dibilang latah. Coba aja perhatikan...mereka pasti berharap karier politiknya semulus Barry yg pernah sekolah SD di Kemang itu. Trus gue gak yakin kalo mereka sendiri yang buat akunnya. Pasti mereka nyuruh tim suksesnya. Maaf kata ya...politisi di negeri ini dari golongan tuir kan kebanyakan gaptek. (sekali lagi maaf bagi yang tidak gaptek). Lihat aja...Caleg2 itu masih pakai cara spanduk dan baliho untuk membuat masyarakat mengenal mereka. Apa iya masyarakat akan percaya kalo caleg yang di foto gede di tepi jalan itu bakal memperjuangkan nasib mereka. Hahahaha...udah deh lama2 ngobrolin demam politik di negeri ini membuat gue ngantuk...

So, saudara2 dan saudari2...daripada kita capek mikirin negeri ini, lebih baik kita buka aja akun di buku wajah itu...alias Facebook. Krn walaupun Friendster masih lebih terkenal di sini sekarang, percaya deh Facebook bakal mengejar, akibat andil para caleg...(gak nyambung n garing yak...)

Merdeka....!!!!!!!!!!!!!! (mumpung masih bulan November)

Saturday, November 8, 2008

Sebuah Pasar bernama Bus Malam


Dear All,

Akhir bulan Oktober gue pergi ke Bojonegoro untuk menghadiri pemakaman seorang paman yang meninggal karena Kanker Prostat. Tentang paman yang satu ini gue akan bercerita di kesempatan lain. Sekarang topiknya adalah tentang Bus Malam yang gue tumpangi...

Sebelum berangkat dari Bandung, bus yang membawa gue pergi ke Bojonegoro harus singgah dulu di terminal Cicaheum di Bandung timur. Seperti halnya bus2 lainnya tentu... Setelah sampai di antrian keberangkatan yang memakan waktu hampir 20 menit, bus ini akan pergi menjalani perjalanan jauh selama 12 jam lebih...(hoaemmmm kebayang kan cape'nya...). Selama mengantri inilah bus dimasuki oleh belasan pedagang eceran keliling. Ada yang berdagang jeruk, roti, bolpen dan alat tulis lainnya, senter kocok tanpa baterai yang buatan China, dan pedagang minuman energi. Tak ketinggalan pengamen terminal dan pengemis cacat yang sangat berat perjuangannya untuk sampai di dalam bus.

Sesama pedagang itu gue lihat saling toleransi. Prinsip mereka mungkin antri lebih baik, toh rejeki gak akan lari ke mana...Ketika pedagang bolpen menjajakan dagangannya dengan cara "meminjamkan" dari penumpang di depan sampai belakang, kemudian menanyai satu per satu, apakah mau membeli atau tidak, pedagang senter kocok menunggu dengan sabar di dekat kemudi bus. Setelah si pedagang bolpen selesai, pedagang senter kocok pun berpromosi dengan suara yang cukup keras dan tempo cepat mengenai barang dagangannya. Dari korea katanya...tapi kemudian ada seorang penumpang yang meralat : dari china ini mah...Si pedagang meringis dan memberi alasan, ah korea dan china deketan kok. Kekekeke...

Tapi yang paling bikin kuping panas adalah pengamen terminal. Dalam syair lagunya ada satu bait yang kira2 bunyinya begini: "kalau bapak dan ibu kasih seribu kami akan berterima kasih, kalau gak ngasih...malu ama pak supir yang berkumis itu..." halah...gue kena juga tuh. Kasih aja seribu, kan gak enak ama kumis nya pak supir...wakakakakaka....

Sebuah pasar...ya bus malam ini dan bus2 lainnya adalah sebuah pasar dadakan dan tak resmi yang menggeliatkan ekonomi tingkat akar rumput. Receh demi receh yang berpindah tak sedikit membuat mulut lapar menjadi kenyang, baju bolong diganti yang baru dan anak istri di rumah jadi tersenyum simpul. Fenomena yang mungkin hanya ada di negeri kita ini, negeri yang kuat menahan krisis ekonomi, negeri dengan berjuta masalah kompleks dan ribuan foto Caleg yang berjejer di pinggir jalan menuju tujuan bus malam ini.

Salam sejahtera buat kita semua, Tuhan memberkati.

Amin.