Wednesday, October 29, 2008

R Ur Son hi-tech?


Ooooopssss.... Your son may be an techie kid. But the right thing is lead him to the absolutely truth in Jesus Christ.

Remember this, like father like son.

Pietra....don't be like this child ....You are techie kid and also religious one....my dearest....

Amen

Friday, October 17, 2008

Prosedur vs Fleksibilitas

Dua kata itu saling bertolak belakang. Prosedur dan Fleksibilitas...
Dan juga tidak bisa disatukan dengan cara yang ekstrem. Di satu sisi ada aturan yang harus dipatuhi, rel yang harus selalu dijalani dan manual yang harus dilakukan. Sisi lainnya adalah pertimbangan kecepatan, efisiensi, keadaan darurat dan kepentingan bersama.

Prosedur berarti aturan main. Ketika bicara prosedur, ada kronologi yang berperan di sana. Seperti kereta api yang harus selalu berjalan di atas relnya. Itulah kira2 gambarannya. Tahapan awal sampai tahapan akhir harus dilewati. Ada kekakuan yang terendus di sana. Tetapi bukankah peraturan itu harus selalu ditaati. Peraturan dibuat bukan untuk dilanggar. Peraturan dibuat untuk dipatuhi. Menaati prosedur membuat hidup menjadi teratur. Walaupun ada sebagian yang mengatakan itu tidak ada tantangannya. Kemajuan serasa jauh kalau kita selalu taat aturan yang konservatif. Bisa jadi hal itu ada benarnya.

Sekarang persoalannya, apakah Prosedur itu Harga Mati? Tidak dapat diganggu gugat, bahkan dengan keadaan mendesak sekalipun?

Nah kemudian terciptalah Fleksibilitas ini. Sebisa mungkin "melanggar" peraturan dan prosedur dengan cara yang cantik dan tidak merugikan pihak lain. Efisiensi dan Efektifitas menjadi pengganti ketidaktaatan.

Akhirnya semua berpulang pada kita. Pandaikah kita memilah, kapan harus berprosedur dan kapan harus berkelit dengan indah...? Atau dapatkan kita kombinasikan keduanya? Wah sepertinya sulit walaupun bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Sekian, selamat menikmati keduanya.
Tuhan memberkati.

Thursday, October 16, 2008

Stand UP! Be Stong!


This is the good illustration for the Christian spirit with God's Warranty...

Amen...

Tuesday, October 14, 2008

Alergi, ternyata menurun

Gue mau buat rekor ah..buat ukuran gue sendiri. Di hari yang sama membuat 2 posting baru....hehehe...


OK. Ini tentang sakitnya Pietra. Berbagi pengalaman dan informasi yang gue pandang berharga. Siapa tahu dapat membantu.


Senin 13 Okt 2008 malem, kami bawa Pietra ke Dokter Anak langganan kami kalo dia sakit.
Begitu masuk ruang prakteknya dan dokter itu menanyai apa sakitnya, maka kami diajukan pertanyaan: siapa yang alergi? Weks...gue jawab aja, saya alergi antibiotik terutama jenis penisilin, kalo maminya alergi dingin kali yak...Dokter pun berkata lagi, anak ini punya alergi juga. Walaupun entah alergi terhadap apa...Kalo mau tahu pasti harus Tes Alergi katanya, setelah usia 7 tahun.
Hmmmm ini cukup rumit kelihatannya.


Nah untuk batuknya, dokter memberi saran agar tidak memakai kaos dalam yang notabene mengandung bahan polyester di waktu tidur malam. Karena bahan kaos tersebut tidak menyerap keringat, sehingga ketika anak berkeringat di waktu malam, kaosnya menjadi basah. Lama kelamaan kering, tapi membuat dingin ke dada, sehingga menyebabkan batuk2 di dini hari menjelang pagi. Oh ya, pakai baju atau piyama nya harus yang berbahan katun. (gampang melihat bahan itu katun atau tidak...biasanya tertulis di label pakaian, atau cara gampang: katun itu lebih lembut dan sedikit berbulu kainnya).
Kami ikuti saran ini...dan Pietra tidur dengan nyenyak sampai pagi dengan gangguan sekali: minta susu dengan modus operandi menendang bapaknya...duggggggggggg........ciatttttttt.....
Weleh1000x.


Jadi ibu2 dan bapak2 yang punya anak kecil, silahkan ikuti saran dokter kami ini. Siapa tahu bermanfaat dan menjadi bekal di masa datang.


Dan Puji Tuhan, hari ini Pietra sudah lebih baik dan sehat daripada kemarin. Nafsu makannya hampir mendekati normal. Ya itu semua karena pertolongan Tuhan.


Cepet pulih ya anakku sayang. Cepet gede, biar bisa bikin blog sendiri entar....


Tuhan memberkati kalian semua.....damai di bumi.....

Mimisan

Hai hai hai...

Hari Senin dini hari (13 Oktober 2008) Pietra mimisan (lagi). Kami sempet kaget. Dan untunglah bapaknya ini terjaga dari tidur dan langsung deh bangunin maminya. 

Ya mimisan ini mungkin karena dia sedang tidak enak badan karena batuk dan pilek. Panas badannya 38 derajat celsius...

Nah setelah mencari-cari literatur tentang mimisan. Dapet satu nih dari Web Nakita. Mudah2an membantu kita semua yang punya anak kecil . 

10 FAKTA SEPUTAR MIMISAN

Waspadai jika mimisan disertai gejala lain seperti demam dan sakit kepala.

Simaklah penjelasan dr. Najib Advani, Sp.A (K) M.Med.Paed., dalam bentuk tanya jawab berikut.

1. Apakah mimisan berbahaya?

Sebagian besar mimisan pada anak tidak berbahaya. Jadi, tak perlu panik. Selama anak terlihat sehat dan aktif, juga tidak disertai gejala lain seperti demam, orangtua tak perlu kelewat khawatir.

2. Mengapa dari hidung sering keluar darah atau mimisan?

Maklum saja, hidung punya banyak pembuluh darah, terutama di balik lapisan tipis cupingnya.

3. Mengapa mimisan paling sering terjadi pada anak?

Selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin atau trauma ringan, darah pun langsung mengucur keluar. Terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.

4. Apa saja faktor pencetus mimisan pada anak?

- Trauma

Seperti akibat benturan benda keras, kemasukan benda asing, atau dikorek-korek yang membuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung terluka dan menyebabkan perdarahan.

- Penggunaan AC tidak bijak

Cara kerja AC yang menyerap uap air di udara membuat kelembapan di ruangan jauh berkurang. Ditambah, suhu yang terlalu dingin membuat udara jadi makin kering. Udara kering yang diisap anak akan membuat alat pernapasannya mengering, sehingga selaput lendirnya mudah pecah dan berdarah.

- Reaksi refluks

Khusus untuk bayi, mimisan bisa terjadi karena reaksi refluks. Ini terjadi saat bayi muntah atau gumoh. Aliran balik makanan dari lambung ke mulut atau hidung dapat menyebabkan mimisan. Muntahan yang banyak mengandung zat asam itu bisa mengiritasi atau melukai hidung. Mimisan pada bayi umumnya juga sembuh sendiri dan tidak perlu penanganan khusus.

- Faktor keturunan

Anak-anak tertentu lahir dengan pembuluh darah di hidung yang gampang pecah dan berdarah. Jika kelembapan udara sangat rendah seperti di negeri subtropis dan suhunya sangat dingin, maka anak-anak seperti ini umumnya tidak sehingga hidungnya terus-menerus mengeluarkan darah. Padahal, banyak anak lain yang tidak merasakan gangguan serupa.

Pernah ada kasus seorang anak Indonesia batal melanjutkan sekolahnya selama musim dingin ke negeri empat musim "hanya" karena berbakat mimisan.

5. Bagaimana mengatasinya?

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah menghentikan perdarahan tanpa bantuan obat dan alat. Cukup dengan duduk dengan posisi badan dan kepala agak maju ke depan. Lalu gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan dan menutup hidung. Sedangkan mulut dibuka untuk bernapas. Lakukan selama 1-2 menit. Tak berapa lama kemudian biasanya darah langsung berhenti.

Dengan memajukan kepala berarti darah tidak akan mengalir kembali ke tenggorokan. Gunanya mencegah iritasi dan batuk, tersedak, atau muntah darah. Posisi duduk juga membuat aliran darah lebih lambat, karena posisi jantung sebagai pusat pompa darah berada di bawah hidung. Berbeda jika anak dibaringkan, karena posisi jantung berada sejajar dengan hidung, sehingga darah yang mengalir pun relatif lebih cepat.

Jika cara pertama belum berhasil, cobalah kompres hidung dengan es. Bungkuslah es dengan saputangan lalu tempelkan di antara kening dan hidung. Selain es, benda lain seperti makanan atau minuman beku bisa digunakan. Es dan benda dingin lainnya yang ditempelkan mampu mengecilkan pembuluh darah sehingga perdarahan pun cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat perdarahan sedang berlangsung maupun berhenti.

Hal yang penting dilakukan, bersikaplah tenang saat si kecil mimisan. Kepanikan orangtua dapat membuat anak ikut panik dan menangis. Akhirnya, perdarahan sulit dihentikan.

6. Bagaimana kalau darah belum berhenti keluar?

Jika dalam waktu 15-20 menit perdarahan tidak kunjung berhenti, ulangi gerakan menutup dan menekan hidung seperti dijelaskan tadi. Segera datangi klinik dokter atau rumah sakit terdekat jika mimisan tidak berhenti. Dokter akan membantu dengan memberikan obat tetes atau obat semprot yang mampu menghambat pecahnya pembuluh darah. Bahkan, boleh jadi bagian hidung yang berdarah dibakar (dikostik) agar darah tidak terus-menerus keluar, kemudian hidung dibersihkan. Kalau tidak berhasil, dokter akan memberi tampon atau kapas dengan salep vaselin selama 1-2 hari. Fungsinya menekan dan mengistirahatkan perdarahan.

7. Setelah darah berhenti keluar, apa yang harus dilakukan?

Usahakan anak tidak mengembuskan napas lewat hidung terlalu keras. Anak juga harus dijelaskan agar tidak mengorek-ngorek hidung atau bekas luka yang mengering. Tindakan itu akan menyebabkan hidung mengalami perdarahan kembali.

8. Akankah kejadian mimisan reda selamanya?

Jika sudah diatasi maka gangguan mimisan pun akan berhenti. Mimisan karena demam berdarah, misalnya, tentu akan hilang setelah demam berdarahnya sembuh. Demikian juga dengan mimisan karena penyakit infeksi, setelah diobati, mimisan pun segera pergi.

Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidungnya sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah.

9. Mimisan seperti apa yang perlu ditangani serius?

Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, tiap 1-2 hari. Ini karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya. Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, thalasemia berat, atau hemofilia, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Ini karena kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan perdarahan di hidung. Anak hemofilia bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darahnya rendah sehingga sering mengalami perdarahan. Meski kasusnya sangat jarang, anak darah tinggi dan gagal ginjal pun memiliki risiko besar mengalami mimisan. Demikian juga anak dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi).

Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai. Jika disertai demam, kemungkinan penyebabnya penyakit infeksi seperti demam berdarah. Jika disertai munculnya bercak-bercak darah kemungkinan menjurus pada leukemia atau ITP. Sedangkan pada sinusitis umumnya mimisan disertai sakit kepala.

Berbeda dari mimisan normal yang umumnya bersumber pada bagian anterior (bagian depan rongga hidung), maka mimisan yang disertai penyakit berbahaya bersumber dari bagian dalam hidung (posterior). Tak heran, darah yang keluar banyak dan sulit dihentikan.

Perdarahan yang banyak bisa membuat anak kekurangan darah (anemia). Bahkan, bukan tidak mungkin menyebabkannya pingsan. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan vitamin dan mineral. Lain hal jika anak kehilangan darah cukup banyak. Sangat mungkin dia harus menjalani transfusi darah.

10. Apakah pemakaian obat-obat tertentu dapat menyebabkan mimisan?

Ya, penggunaan obat-obat tertentu pun bisa menyebabkan mimisan. Obat antipanas yang mengandung acetyl salicylic acid, misalnya, pada beberapa anak bisa menyebabkan mimisan. Segera konsultasikan pada dokter jika obat tertentu memberikan reaksi kurang baik seperti mimisan pada anak.

TIP CEGAH MIMISAN

* Gunakan AC dengan bijak dan aman. Jangan menyetel AC terlalu dingin dan lama. Selain boros energi, udara di ruangan akan menjadi sangat dingin dan kering. Untuk Indonesia, suhu 23-260C relatif cukup.

Hindari anak dari paparan asap rokok. Selain dapat mengiritasi saluran pernapasan, rokok juga bisa mengeringkan saluran hidung. Ini jelas akan membuat anak mudah mengalami mimisan.

* Saat gatal, pilek, atau membersihkan kotoran hidung, ajari anak untuk menggunakan tisu maupun saputangan. Hindari kebiasaan mengorek-ngorek hidung atau mengembuskan udara lewat hidung terlalu keras.

* Usahakan banyak makan sayur dan buah guna memperkuat selaput lendir hidung.

* Jauhkan anak dari benda-benda pencetus alergi di rumah. Barang-barang berbahaya juga sebaiknya disingkirkan agar tidak sampai mencederai anak.

Saeful Imam. Foto: Iman/NAKITA

Monday, October 13, 2008

Ekspresi lewat kata2

Apa kabar dunia maya...
(masih sodara nya luna maya..hihih)
 
Tuhan menciptakan manusia begitu uniknya. Unik dan ajaib. Ada yang tinggi dan begitu indah kelihatannya, ada juga yang kecil tapi tidak begitu indah...
 
Nah mari kita cek diri kita apa, termasuk jenis yang indah di hadapan manusia saja secara kosmetika tapi tidak indah di hadapan Tuhan yang membuat kita. Ato sebaliknya?
 
Bukan berarti Tuhan tidak membuat kita indah. Ciptaan Tuhan pada mulanya adalah sempurna. Manusia lah yang membuat dirinya tidak sempurna. Memberi nilai lebih yang keterlaluan, sehingga membuat keanehan tersendiri. Huaaaaaaaaaaaa manusia itu kita, saya dan anda mungkin termasuk golongan itu.
 
Pernahkah kita menyesali bentuk tubuh kita yang kurang atletis dan ritmis (kaya pesenam ato peraga wati dan sebagainya). Atau berpikir kalo bisa memilih dilahirkan di keluarga yang kaya raya dan terkenal. Trus mending jadi orang Eropa dibandingkan orang Asia yang kadang dipandang sebelah mata. Tidak ada sisi positif ketika melihat diri sendiri. Haduhhhhhhhhh kasihan sekali ya diri kita ini.
 
Di sisi dalemannya...ada manusia yang ekspresif dan lawannya yaitu impresif. Semua yang ada pada hati si ekspresif tercetak di wajahnya...sebaliknya si impresif dari wajahnya kita sering menemukan misteri bukan miskakap. Piyuhhhhh...
 
Nah begitu juga untuk ngeblog...kadang ada ide kadang ide nya kabur dibawa angin ribut puting beliung......wussssssssssssssssssssssssssssssssss..................
 
 
 

Tuesday, October 7, 2008

Doa Pietra

Dear all,
 
Pietra kami sekarang sudah bisa berdoa. Doa untuk makan dan doa tidur.
Kalo mau makan (sering lagi intensitasnya wakakak), langsung tutup mata dan lipat tangan dan ngomong gini:
 
"Su..Ta Mau Kan...Su Ti...Yayah..A....miiiiiii"
 
Hehehe....
 
Mudah2an ini menjadi bekal buat Pietra menjalani hidup yang penuh tantangan ini. Jalani hidup dengan mengucap syukur ya nak. Ingat selalu ama Tuhan Yesus. Doain juga Papi n Mami agar selalu setia pada Tuhan dan mendidik Pietra menjadi anak yang indah di hadapanNya.
 
A........miiiiiiiiiiiiiiiiiiiii......................