Friday, October 17, 2008

Prosedur vs Fleksibilitas

Dua kata itu saling bertolak belakang. Prosedur dan Fleksibilitas...
Dan juga tidak bisa disatukan dengan cara yang ekstrem. Di satu sisi ada aturan yang harus dipatuhi, rel yang harus selalu dijalani dan manual yang harus dilakukan. Sisi lainnya adalah pertimbangan kecepatan, efisiensi, keadaan darurat dan kepentingan bersama.

Prosedur berarti aturan main. Ketika bicara prosedur, ada kronologi yang berperan di sana. Seperti kereta api yang harus selalu berjalan di atas relnya. Itulah kira2 gambarannya. Tahapan awal sampai tahapan akhir harus dilewati. Ada kekakuan yang terendus di sana. Tetapi bukankah peraturan itu harus selalu ditaati. Peraturan dibuat bukan untuk dilanggar. Peraturan dibuat untuk dipatuhi. Menaati prosedur membuat hidup menjadi teratur. Walaupun ada sebagian yang mengatakan itu tidak ada tantangannya. Kemajuan serasa jauh kalau kita selalu taat aturan yang konservatif. Bisa jadi hal itu ada benarnya.

Sekarang persoalannya, apakah Prosedur itu Harga Mati? Tidak dapat diganggu gugat, bahkan dengan keadaan mendesak sekalipun?

Nah kemudian terciptalah Fleksibilitas ini. Sebisa mungkin "melanggar" peraturan dan prosedur dengan cara yang cantik dan tidak merugikan pihak lain. Efisiensi dan Efektifitas menjadi pengganti ketidaktaatan.

Akhirnya semua berpulang pada kita. Pandaikah kita memilah, kapan harus berprosedur dan kapan harus berkelit dengan indah...? Atau dapatkan kita kombinasikan keduanya? Wah sepertinya sulit walaupun bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Sekian, selamat menikmati keduanya.
Tuhan memberkati.

No comments: