Tuesday, December 2, 2008

It's December, bro n sis...

Shalom semuanya...

Hari ini sudah hari kedua di bulan terakhir tahun ini. Bulan yang membuat kalender bulanan di rumah dan kantor atau di manapun tinggal selembar. Desember menyimpan kenangan manis dan pahit. Buktinya? Jaman tahun 80an ada lagu Desember Kelabu...syairnya kira2 ada yg berkata begini....: ...desember kelabu//slalu menghantui//setiap mimpiku...Wakakaka...jadi inget masa kecil dulu.

Bulan ini juga genap 4 tahun usia pernikahan kami. Banyak anugerah besar yang sudah kami terima, melebihi duka yang hanya numpang lewat. Walaupun secara finansial di pemandangan orang kami pas2an. Tapi hal itu lebih dari cukup. Harta yang paling berharga adalah keluarga, bukan? Tgl 5 Desember ini kami berulang tahun pernikahan. Kami tidak menerima bunga, kado atau barang2 ucapan lainnya. Kalau saudara saudari berkenan, silahkan ajak kami makan malam saja. :))

OK, kembali ke bulan Desember yang penuh dengan hujan ini. Versi orang Jawa, Desember itu kependekan dari Deres-derese Sumber yang artinya : Deras-derasnya sumber mata air , begitulah. Kalau anda semua tidak mengerti, ketik REG (spasi) JAWA kirim ke nomor hp saya. Hihihihi.

Desember hari pertama dibuka dengan semangat baru. Yaitu harga Premium Pertamina turun gopek. Tidak ada antrian pembeli bensin jenis premium ini sampai tengah malam. Karena gak akan ada yang mau ngisi penuh tangki kendaraannya dengan premium berharga 6000 rupiah. Pagi harinya jreng jreng jreng, diberitakan banyak SPBU yang kehabisan stok. Karena diserbu oleh pembeli yang ingin merasakan bensin harga baru. Kali aja selisih gopek bisa bikin tarikan motor atau mobil jadi lebih semangat. Wakakakaka.

Hari pertama Desember juga diperingati sebagai Hari AIDS International. Banyak orang pakai pita merah di baju atau lengannya. Gue sendiri lupa pakai. Bukan AIDS nya yang harus kita ingat dan pastinya hindari. Tapi kepedulian atas sesama yang menderita harus kita jadikan pembuka semangat saling mengasihi di bulan penuh anugerah ini. Coba, siapa yang berani bersalaman dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS), makan semeja dengan mereka. Bersentuhan dan kontak fisik... Banyak pemahaman yang keliru. Mari kita berkaca pada diri masing2. Siapakah kita sehingga bisa menjadi hakim atas orang lain? Lebih bersih dan lebih suci kah kita dibanding mereka yang mengidap AIDS itu? Apakah mereka benar2 bersalah atas kejadian ini? Uhhhhhhhhh.... Ada banyak di antaranya yang terkena karena ketidaktahuan dan kesalahan orang lain. Bila kita tidak bisa "membiarkan mereka meletakkan tangan di bahu kita dan membagi beban mereka" mari kita coba tidak bersikap sinis pada mereka. Jangan memusuhi mereka. Orang Farisi dan Ahli Taurat jangan menjadi teladan buruk bagi kita. Apakah kita yang bebas AIDS lebih "benar" lebih "bersih" lebih "suci" dibanding mereka????
Bila kita tidak bisa menjangkau mereka dengan fisik, mari kita mendoakan mereka. Doa itu gratis lho. Bisa kapan saja, di mana saja. Tuhan pasti dengar doa kita. Dan kesembuhan serta mujizat tidak mustahil bisa terjadi berkat doa kita. Mau? Mari mulai dari diri kita masing2. Mulai dari langkah kecil, lipat tangan, tutup mata dan bicaralah pada Tuhan kita. Mau ya....

Bulan Desember ini juga identik dengan Natal. Christmas Time... Sudah lama kita lupa arti Natal yang sesungguhnya. Media massa yang makin canggih ini mungkin membuat kita silau dan tersihir sehingga arti Natal menjadi kabur bahkan sirna. Christmas yang kita ingat bukan Christmas Love from Jesus Christ. Tapi Christmas Sale, Christmas Discount, Christmas Cake n Tree, Christmas CD, Card, SMS dan Christmas Trip mungkin. Ketika toko2 sudah dilengkapi dengan pohon natal, warna merah dan hijau serta keemasan memberi nuansa, yang kita ingat adalah baju baru, pesta pora, kumpul keluarga dan libur yang lumayan panjang. Christmas bukanlah SMS yang hanya 160 karakter, bukan pula 50% Off. Tapi Natal yang sesungguhnya adalah Perenungan, Saat Teduh, Berbagi, Mengucap Syukur, dan berbuat sesuatu yang indah di mata Tuhan dan sesama. Untuk apa Perayaan Natal di gedung mewah di saat banjir masih melanda Bandung Selatan dan sekitarnya. Tegakah makanan sisa pesta natal yang menumpuk menunggu busuk teronggok di sudut tempat sampah ketika anak jalanan lapar dan memegang perut kosongnya?
Tuhan Yesus tidak lahir untuk membuat natal dibuat sebuah perayaan yang meriah dan mewah. Dia lahir bukan untuk orang2 kaya saja. Dia lahir untuk semua yang percaya padaNya. Natal bukan hanya tanggal 25 Desember saja. Natal itu kelahiran. Kelahiran sebuah sikap yang berubah ke arah lebih baik. Kelahiran sifat mulia kepada sesama. Kelahiran keindahan batin yang mau mengasihi. Mengasihi musuh, mengasihi penderita AIDS, mengasihi penindas, penjajah dan penyiksa kita. Natal setiap hari, setiap saat. Natal bukan puncak sebuah tindakan nyata. Tapi Natal adalah permulaan. Mulai dari diri kita, hal yang kecil, saat ini!

Selamat menyambut Natal. Selamat berubah menjadi indah di hadapan yang empunya Natal itu.

Amin.

1 comment:

c'est MON vie said...

Happy Anniversary yah...
It's really an inspiring article.
Indeed...

NC-USA