Friday, January 23, 2009

Sekilas Kuliner Bandung (bag. I)

Sesuai dengan permintaan beberapa kolega, bersama dengan ini izinkan saya daripada memberiken beberapa petunjuk2 senyampang saya masih belum mengantuk. Hahahaha.

Petunjuk yang akan saya beriken adalah beberapa panduan daripada makan dan jajan yang ada di Bandung. Semoga bermangpaat bukan mang Udin yang tukang baso tahu di Gang Kondektur. (naon... Deui).

Pertama makan berat dulu. Kalo sobat dan saudara semua masuk Bandung lewat gerbang tol Pasteur, maka selepas lampu merah pertama silahkan membuat putara berbentuk U untuk memasuki sebuah mall yang bernama Bandung Trade Center atau disingkat BTC. Di food court lantai atas,( lupa tepatnya, pokona mah 2 lantai dari atas. Lt 1 kalo gak salah. Kalo salah ya ntar saya edit. ) kita akan menemukan bermacam kios makanan. Ada makanan sunda, makanan oriental, makanan barat, jawa dan bermacam makanan lainnya.

Nah sodara sekalian boleh mencoba Ampera untuk yg pengen nyunda. Ada pepes telur asin, ayam goreng, pepes ikan mas, ikan mas goreng, trus ada lalaban segar yang dipadu dengan sambal yang seuhhhh haaaa...alias pedes tralala.

Untuk yang ingin mecoba bermacam sop ala indonesia, mampir aja ke Soup n Soup. Rekomendasi dari saya adalah sop buntut bakar. Tetapi tidak menutup kemungkinan sup yg lainnya.

Bagi yang boleh dan bisa makan daging babi, silahkan mencoba Nasi Hong Ba di Tay Pan. Lalu yang ingin swike atau kodok, harus mampir ke Swike Jatiwangi. Ingin lotek, ada, rujak buah ada, silahkan liat di kios Lotek yg ada di bagian barat food court. Saya lupa namanya, tetapi yg jelas penjualnya adalah seorang tante yg sudah berumur dan seorang anaknya laki2.

Ingin mencoba makanan Jepang yang sudah beradaptasi dengan lidah Indonesia? Obiku adalah jawabannya. Masakan Korea sederhana? Datang saja ke Oki Bento.

Pecinta ikan laut dan ikan air tawar merapat saja ke Pak Chi Met di ujung timur food court. Pilih ikan bakar, ato goreng. Wah bikin lidah poco2 deh.

Oke sepertinya sekian dulu untuk Food Court BTC.

Keluar dari BTC mari memutar arah menuju arah kota atau ke timur lagi. Kita akan bertemu dengan Rumah Makan Kabayan. Ini orisinil sunda banget. Coba saja. Rasanya mantebssss... Gurame goreng, ayam cabe hijau dan ikan goreng kecil2 patut dicoba.

Oh ya kalo tidak mau memutar selepas dari BTC, bisa langsung ke Ikan Pesmol Cianjur. Arah ke tol lagi ya. Coba nasi liwet , ikan nila pesmol dan ayam gorengnya. Wah ini mah bikin perut mak ndut deh... Haahahaha...

Setelah Kabayan, anda bisa menemukan Restoran Raja Sunda. Kebetulan saya belum pernah ke sana. Tapi di tempat satu lagi - dengan nama Raja Rasa - saya beberapa kali makan. Ini di daerah Surya Sumantri. Dekat kampus Universitas Maranatha. Harga cukup mahal, tapi sebanding dengan rasa.

Lanjut terus kita akan sampai ke perempatan lampu merah Pasteur - Pasirkaliki. Ini tidak lewat jalan layang lhi ya....Mau ke mana dulu? Kiri atau kanan? Kalau ke kiri silahkan menyusuri jalan Sukajadi dan anda akan menemukan Mall Paris van Java. Di sana banyak makanan. Silahkan pilih sendiri sambil cuci mata. Juga shopping...

Kalau dari perempatan tadi anda ke kanan, maka di depan sebuah sekolah swasta terkenal, anda akan menukan resto sunda yang beken: Bumbu Desa. Walaupun ada di kota lainnya, menurut saya dan rekan2 Bumbu Desa di Jalan Pasirkaliki ini paling passsss rasanya. Cuma sayang parkirnya agak susah kalau pas makan siang atau malam. Tapi jangan kuatir, pak petugas parkir akan mambantu dengan tangkasnya. Menu yang harus dicoba adalah nasi merah atau hitam, ayam goreng bumbu desa, ayam bakar, gurame goreng juga OK, macam2 tumis sayuran, ikan paray, tutut atau keong sawah. Minumnya boleh coba es kang dadang. Sambalnya ada 4 jenis: sambal cabe hijau dan tomat hijau, sambal bajak yg digoreng, sambal oncom dan yang paling pedas yaitu sambal dadak berwarna merah menyala. Wehhhh pedasssssss....

Sepertinya sampai sekian dulu ya, ntar kita sambung di bagian kedua.

Bon apetite... Selamat makan Indonesia, Tuhan Memberkati.

label: kuliner

Sent from my Nokia phone

No comments: