Monday, January 30, 2012

[SITYB] Setiap Langkah adalah Anugerah

(forward email bro Ricky Wijaya)

Ada seorang Profesor yang diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana ia berjumpa dengan Ralph, seorang yang bertugas menjemputnya di bandara. Ketika berada di sana, Ralph sering kali menghilang, dan ada saja yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh dan terbuka, mengangkat dua anak kecil agar dapat melihat sinterklas, menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah jalan yang benar. Dan, ia selalu kembali tepat waktu di sisi sang Profesor, dengan tersenyum lebar.

Waktu di dalam mobil mereka berbincang-bincang, dan inilah isi dari percakapannya..

"Dari mana Anda belajar melakukan dan bersikap semuanya ini?" Tanya sang Profesor.

"Melakukan apa? Oh, selama perang.. Saya kira, di dalam peperangan telah mengajari saya akan banyak hal.."

Lalu ia mulai bercerita sewaktu ditugaskan di Perang Vietnam. Ia dan timnya bertugas untuk membersihkan ladang ranjau dan dengan mata kepalanya sendiri, ia harus menyaksikan satu per satu dari teman-temannya tewas terkena ledakan ranjau.

"Saya belajar untuk hidup di antara pijakan di setiap langkah," kata Ralph, "saya tidak tahu apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir atau bagaimana. Yang saya tahu hanyalah ketika saya mengangkat kaki dengan aman, saya mengucap syukur atas langkah yang sebelumnya telah diambil. Hal itulah yang memotivasi saya untuk menjalani kehidupan ini dengan satu kerinduan agar dapat membawa manfaat bagi orang lain. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah anugerah baru. Sebuah kesempatan yang baru."

Kemuliaan di dalam kehidupan tidak ditentukan oleh seberapa lama kita hidup dan berapa banyak yang sudah kita raih. Tetapi dilihat dari sejauh mana kita sudah menjalani kehidupan yang dapat memberikan makna bagi orang-orang di sekitar kita. Nilai manusia tidak ditentukan dari bagaimana cara ia meninggalkan dunia ini, tetapi dilihat dari bagaimana cara ia hidup. Kekayaan seorang manusia tidak dilihat dari apa yang telah ia peroleh, tetapi dari apa yang sudah ia bagikan, selama ia masih diberi kesempatan di dunia ini.

Berkat tidak selalu berupa emas, intan permata atau uang yang banyak. Bukan pula berbicara saat kita tinggal di sebuah rumah yang mewah dan pergi dengan kendaraan bermobil. Berkat adalah saat kita kuat dalam keadaan putus asa dan tetap bersyukur saat tak memiliki apa- apa. Tetap tersenyum saat diremehkan oleh keadaan sekitar, dan tetap memiliki hati yang taat meski kehidupan ini amat berat. Tetap setia kepada Tuhan dan memberi yang terbaik bagi sesama, meski terkadang kita merasa ditinggalkan. Serta, dapat memiliki kedamaian di hati tatkala situasi dan kondisi sulit menekan.

Kesulitan sebesar apapun akan terasa biasa bagi jiwa yang tetap melebihkan kata "Syukur" daripada mengeluh. Karena bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia. Jiwa yang malas tetap akan tersesat walaupun sudah sampai di tujuan. Jiwa yang tamak, akan terus mengeluh di atas kekayaan yang melimpah. Jiwa yang bersyukur akan tetap berbahagia bahkan di atas masalah sekalipun. Jadilah orang-orang yang selalu bersyukur dalam kondisi apapun dengan memiliki sifat..

Murah hati, karena akan membuat dirimu diberkati
Gembira, karena akan membuat dirimu sehat
Senyum, karena akan membuat dirimu tampak manis
Ramah, karena akan membuat dirimu disukai banyak orang
Sabar, karena akan membuat dirimu lebih bijaksana
Lemah lembut, karena akan membuat dirimu dikagumi
Setia, karena akan membuat dirimu dicintai, dan
Mengasihi, karena akan membuat dirimu mengerti arti kehidupan

--Disadur dari broadcast BBM 
 
Sent from Yahoo! Mail, with full blessing of Jesus Christ.

No comments: